Begini Cara Menghitung Average Down Saham yang Bisa Diketahui
Pusatcara.com - Bagi yang sedang berkecimpung dalam dunia saham, tentu pernah mendengar tentang average down. Cara menghitung average down saham sangat penting sebagai strategi investasi. Namun, masih banyak investor yang belum mengetahui cara menghitungnya.
Sebelum masuk ke pembahasan cara menghitungnya, mari sobat kenali terlebih dahulu tentang average down. Dalam dunia saham, average down (sering disingkat Avg) merupakan strategi untuk berinvestasi dengan membeli lagi saham secara bertahap saat harganya turun.
Tujuan dilakukannya average down adalah agar harga pembelian sahamnya lebih murah. Bila melihat gambaran umumnya, strategi ini bermaksud untuk meraih keuntungan optimal dan memperkecil kerugian.
Dengan strategi ini, nantinya harga pembelian rata-rata akan lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Sehingga, sobat investor tidak perlu menanti hingga saham rebound ke rata-rata harga awal yang jauh dari posisi ketika harganya turun.
Melalui metode ini, diharapkan pelaku pasar bisa mengapresiasi kembali harga wajar di posisi harga tepat pada masa mendatang. Oleh sebab itu, average down lebih banyak diterapkan sobat yang hendak berinvestasi jangka panjang.
Rebound tidak bisa diketahui dengan pasti. Jadi, strategi ini memang lebih baik dilakukan oleh sobat yang tidak berniat menjual saham di waktu dekat. Misalnya untuk jangka waktu lima hingga sepuluh tahun.
Average down = {(harga 1 x lot 1) + (harga 2 x lot 2) + (harga 3 x lot 3) +… }
(harga N x lot N) : Total lot
Nilai dari harga 1 biasanya lebih tinggi daripada harga selanjutnya. Agar lebih mudah untuk dipahami, berikut adalah contoh kondisi yang dapat menggunakan average down:
Perusahaan A memiliki saham dengan harga per lembar seperti berikut:
Harga 1: 500
Harga 2: 450
Harga 3: 400
Mia merupakan investor perusahaan SM. Dirinya meyakini bahwa permintaan saham di perusahaan SM bisa naik lagi. Oleh sebab itu, Mia memutuskan untuk membeli saham perusahaan SM.
Meski saat itu harganya turun, Mia dapat mengatasinya dengan menerapkan average down dengan sejumlah lot ini:
Lot 1: sebanyak 100 lembar
Untuk Lot ke-2: sebanyak 200 lembar
Lot ke-3: sebanyak 300 lembar
Berdasarkan informasi tersebut, nilai dari average down adalah seperti ini:
((500 x 100) + (450 x 200) + (400×300)) : 100 + 200 + 300
= (50.000 + 90.000 + 12.000) : 600
= 152.000 : 600 = 253
Dari hasil yang didapatkan tersebut, didapatkan nilai 235. Artinya., biaya yang harus dikeluarkan Mia untuk melakukan pembelian selembar saham perusahaan SM adalah 235 rupiah. Harga tersebut tentunya lebih rendah daripada aslinya.
Pentingnya Cara Menghitung Average Down Saham untuk Berinvestasi
![]() |
Perhitungan average down saham |
Sebelum masuk ke pembahasan cara menghitungnya, mari sobat kenali terlebih dahulu tentang average down. Dalam dunia saham, average down (sering disingkat Avg) merupakan strategi untuk berinvestasi dengan membeli lagi saham secara bertahap saat harganya turun.
Tujuan dilakukannya average down adalah agar harga pembelian sahamnya lebih murah. Bila melihat gambaran umumnya, strategi ini bermaksud untuk meraih keuntungan optimal dan memperkecil kerugian.
Baca juga: Cara menabung uang jajan 2000 untuk beli hp
Dengan strategi ini, nantinya harga pembelian rata-rata akan lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Sehingga, sobat investor tidak perlu menanti hingga saham rebound ke rata-rata harga awal yang jauh dari posisi ketika harganya turun.
Melalui metode ini, diharapkan pelaku pasar bisa mengapresiasi kembali harga wajar di posisi harga tepat pada masa mendatang. Oleh sebab itu, average down lebih banyak diterapkan sobat yang hendak berinvestasi jangka panjang.
Rebound tidak bisa diketahui dengan pasti. Jadi, strategi ini memang lebih baik dilakukan oleh sobat yang tidak berniat menjual saham di waktu dekat. Misalnya untuk jangka waktu lima hingga sepuluh tahun.
Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Menghitung Average Down Saham
Sebelumnya telah dibahas tentang pengertian dari average down. Selanjutnya, sobat juga perlu mengetahui bagaimana cara melakukan strategi ini. Agar lebih memahaminya, perlu diketahui beberapa hal utama, diantaranya:- Pastikan posisi sobat bukan trader yang bersifat jangka pendek. Kemungkinan besar akan gagal, sebab saham memerlukan waktu lama untuk bisa bangkit.
- Siapkan modal yang secara khusus dialokasikan untuk mengantisipasi terjadinya penurunan harga saham. Ketika minus, sobat dapat langsung melakukan averaging, namun hindari memakai uang panas.
- Pastikan ulang apakah perusahaan memiliki fundamental baik untuk dikoleksi. Apabila penurunan terjadi karena perubahan fundamental, sebaiknya average down tidak dilakukan karena fundamental buruk akan sulit bangkit.
- Amati pergerakan sahamnya untuk beberapa waktu. Tujuannya agar memiliki gambaran umum apakah saham yang diincar bisa naik atau mengalami penurunan berapa persen.
- Pastikan jika saham yang turun masih bisa naik kembali, karena jika terus menurun tentu akan merugi.
- Lakukan average down ketika harganya tidak jatuh terlalu besar sehingga potensi yang bisa dimaksimalkan lebih tinggi. Hindari melakukan strategi ini jika selisih turunnya harga saham terbilang rendah.
- Tentukan berapa jumlah lot paling banyak serta harga minimumnya untuk membatasi pembelian. Sebab bila penurunannya terlalu lama, sobat harus mencari tahu kapan waktunya untuk berhenti membeli.
Baca juga: Cara transfer dana ke ovo tanpa biaya admin
Cara Menghitung Average Down Saham Manual
Setelah mengetahui pentingnya menghitung average down beserta hal yang harus diperhatikan, maka saatnya sobat mengetahui bagaimana cara menghitungnya. Untuk lebih jelasnya simak beberapa cara yang dapat dilakukan berikut ini:1. Cara Menghitung Average Down dengan Rumus Lot
Setelah memahami poin di atas, selanjutnya mari mencoba cara menghitung average down saham. Sobat perlu mengetahui rumusnya terlebih dahulu sebelum mulai berhitung, yakni:Average down = {(harga 1 x lot 1) + (harga 2 x lot 2) + (harga 3 x lot 3) +… }
(harga N x lot N) : Total lot
Nilai dari harga 1 biasanya lebih tinggi daripada harga selanjutnya. Agar lebih mudah untuk dipahami, berikut adalah contoh kondisi yang dapat menggunakan average down:
Perusahaan A memiliki saham dengan harga per lembar seperti berikut:
Harga 1: 500
Harga 2: 450
Harga 3: 400
Mia merupakan investor perusahaan SM. Dirinya meyakini bahwa permintaan saham di perusahaan SM bisa naik lagi. Oleh sebab itu, Mia memutuskan untuk membeli saham perusahaan SM.
Meski saat itu harganya turun, Mia dapat mengatasinya dengan menerapkan average down dengan sejumlah lot ini:
Lot 1: sebanyak 100 lembar
Untuk Lot ke-2: sebanyak 200 lembar
Lot ke-3: sebanyak 300 lembar
Berdasarkan informasi tersebut, nilai dari average down adalah seperti ini:
((500 x 100) + (450 x 200) + (400×300)) : 100 + 200 + 300
= (50.000 + 90.000 + 12.000) : 600
= 152.000 : 600 = 253
Dari hasil yang didapatkan tersebut, didapatkan nilai 235. Artinya., biaya yang harus dikeluarkan Mia untuk melakukan pembelian selembar saham perusahaan SM adalah 235 rupiah. Harga tersebut tentunya lebih rendah daripada aslinya.
Baca juga: Syarat dan cara menghapus akun kredivo
Beberapa saat berlalu, harga saham dari perusahaan SM naik sampai 600 rupiah per lembarnya. Dengan begitu, perhitungan keuntungan yang diraih oleh Mia selaku investor yakni seperti berikut:
Keuntungan: (600x600) – (253x600)
= 360.000—152.000 = 208.000
Berdasarkan contoh tersebut, dapat terlihat bahwa untuk melakukan average down sobat perlu melakukan pengamatan. Catat pergerakan saham yang hendak dibeli sehingga dapat melakukan perkiraan yang lebih tepat.
Apalagi saat ini average down juga dapat dihitung berbekal aplikasi spreadsheet, misalnya Microsoft Excel. Sobat juga bisa melakukannya dengan mengakses beragam aplikasi untuk investasi saham. Penghitungannya bisa dilakukan otomatis sehingga tidak khawatir keliru.
Demikian informasi tentang pengertian, manfaat, hingga cara menghitung average down saham. Sebagai investor, sobat perlu mengetahui strategi ini sebagai referensi agar bisa menghadapi berbagai kemungkinan dalam berinvestasi.
2. Cara Menghitung Average Down Saham untuk Mencari Nilai Keuntungannya
Pada bagian sebelumnya telah dibahas cara menghitung average down yang dilakukan Mia terhadap perusahaan SM. Dari hasil yang didapatkan, anggap bahwa prediksi Mia tentang kenaikan harga pada saham perusahaan SM benar adanya.Beberapa saat berlalu, harga saham dari perusahaan SM naik sampai 600 rupiah per lembarnya. Dengan begitu, perhitungan keuntungan yang diraih oleh Mia selaku investor yakni seperti berikut:
Keuntungan: (600x600) – (253x600)
= 360.000—152.000 = 208.000
Berdasarkan contoh tersebut, dapat terlihat bahwa untuk melakukan average down sobat perlu melakukan pengamatan. Catat pergerakan saham yang hendak dibeli sehingga dapat melakukan perkiraan yang lebih tepat.
Apalagi saat ini average down juga dapat dihitung berbekal aplikasi spreadsheet, misalnya Microsoft Excel. Sobat juga bisa melakukannya dengan mengakses beragam aplikasi untuk investasi saham. Penghitungannya bisa dilakukan otomatis sehingga tidak khawatir keliru.
Demikian informasi tentang pengertian, manfaat, hingga cara menghitung average down saham. Sebagai investor, sobat perlu mengetahui strategi ini sebagai referensi agar bisa menghadapi berbagai kemungkinan dalam berinvestasi.
Posting Komentar untuk "Begini Cara Menghitung Average Down Saham yang Bisa Diketahui"